Profesional
Untuk menjadi seorang
profesional seperti dokter, akuntan, pengacara dan profesi lainnya akan
lebih sulit dibandingkan menjadi seorang karyawan. Sebab tidak hanya dibutuhkan
pendidikan formal yang tinggi tapi juga harus dilengkapi dengan pendidikan
profesi yang memadai. Jadi, double ijazah. Artinya double juga biayanya, gitu
lho.
Seorang profesional
mendapatkan imbalan atas jasa yang diberikannya berupa fee. Semakin spesialis
sang profesional, semakin tinggi fee yang bisa dikenakan ke client mereka.
Semakin terkenal dan baik reputasinya semakin mahal pula bayarannya.
Fee yang diterima profesional
merupakan pendapatan aktif, artinya selama ia aktif melayani client maka fee
bisa ia kantongi. Sebaliknya, jika karena sakit, atau sedang berlibur yang
menyebabkan ia tidak buka praktik, maka fee pun ikut libur.
Dengan model penghasilan
seperti itu, untuk bisa hidup kaya seorang profesional cukup mudah,
mengingat fee yang diterima besar, namun mudah pula untuk jatuh miskin, yaitu
saat ia sudah tidak bisa buka praktik.
Untuk menyiasati hal itu
–sudah tidak praktik tapi masih berpenghasilan, ikuti langkah berikut ini
(barangkali nanti kamu jadi seorang profesional):
1. Gunakan reputasi yang
baik untuk menulis buku atau
menjadi
pembicara dan narasumber dalam berbagai seminar dan talk show.
2. Copikan keahlian ke banyak tempat, lengkapi
dengan sistem dan tim yang unggul dan solid dalam sebuah unit usaha. Dengan kata
lain: bisniskan keahlianmu.
Misalnya seorang dokter bisa membuka klinik, apotek atau rumah sakit.
3. Gunakan waktu senggang
untuk membangun bisnis.
4. Gunakan sisa pendapatan
untuk membangun aset & menginvestasikan hasilnya secara konsisten, seperti
yang sudah dijelaskan di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar