Mayoritas lulusan
SMA dan minoritas lulusan SMK memilih untuk melanjutkan studi ke jenjang
perguruan tinggi. Mereka masih sering dipadati dengan seabrek kebingungan dan kebuntuan memadati benaknya. Ok, mari kita urai satu persatu agar tidak padat dan
buntu lagi, sehingga arus
kembali lancar (emang reportase lalu lintas, he...)
Apa yang menggerakkanmu untuk
mendaftar kuliah? Yuk, kita cari tahu jawabannya!
a. Untuk memperdalam ilmu
Jika kamu punya
minat besar dan kemampuan yang baik di SMA untuk menjadi scientist/ilmuwan (jurusan eksak), atau pakar ekonomi, politik, hukum, soisal budaya (jurusan
noneksak), maka niat untuk memperdalam ilmu dengan mengambil kuliah harus
kamu pupuk agar tumbuh subur dan terus mentenagai aktivitas kuliahmu.
b. Untuk mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik.
Jika kamu ingin
menjadi pegawai atau karyawan bergaji tinggi, mengambil kuliah adalah pilihan
tepat sebab kamu akan mendapatkan ijazah dan gelar yang dibutuhkan untuk
mendapatkan gaji. Hal ini tidak berlaku jika kamu ingin menjadi wirausaha, artinya
bagi calon-calon wirausaha kuliah itu bukan keharusan, hanya sunah, dilakukan
lebih baik, kalau tidak, bukanlah hambatan.
c.
Mengisi waktu dan
menghabiskan uang orang tua
Ini adalah jawaban
mbak yang naik taksi tanpa tujuan (masih ingat cerita di pengantar bagian II?).
Hasilnya, ia diturunkan malam hari di tengah kuburan. “Ih serem ya?” Makanya
segera putuskan tujuanmu untuk kuliah?
d. Ajang cari jodoh
Apakah kamu gagal
dapetin cowok ganteng atau cewek kece di SMA dulu? Lalu meneruskan pencarian di
bangku kuliah? Boleh aja, kenapa nggak? Setelah dapat, apa yang akan kamu
lakuin? Menikahinya dan membina rumah tangga yang bahagia dan sejahtera,
berani? Mampu gak kamu? Kalau gak mampu, mampuin dulu dirimu secara mental,
emosional dan finansial, baru berburu cewek/cowok. Eh salah, kalau kamu sudah
mampu secara finansial, kamulah yang akan diburu cowok/cewek cakep. Ayo, pilih mana, diburu atau memburu cewek/cowok cakep?
e. Ngikut arus saja,
umumnya kalau sudah selesai sekolah ya kuliah
“Aku sih, ikut arus
aja”. Teman-teman kuliah, aku kuliah. Teman-teman kerja, aku kerja, teman-teman
kawin aku juga ikut kawin? Bener, ikut arus? Kalau teman-temanmu masuk got,
kamu mau juga masuk got? Nggak kan. Hai, apakah teman yang kau ikuti itu ikut
mikirin eloe dan bertanggung jawab atas keberhasilan hidupmu? Pasti nggak. Lha wong nasib mereka saja belum jelas. So, berhenti mengikuti arus,
salah-salah kamu hanyut terbawa ke sungai penuh kotoran. Tetapkan arah yang
jelas dan tempuh jalan hidupmu sendiri, kalau ada teman yang searah berarti itu
teman perjalananmu. Berjalanlah bersamanya, bukan mengikutinya.
f. Belum siap kerja, belum
siap nikah.
Kuliah bisa kamu gunakan
untuk mempersiapkan diri agar siap kerja, juga siap
nikah. Apa yang dilakukan oleh orang yang sedang mempersiapkan diri? Belajar,
berlatih dan
terus mengembangkan diri. Bukan bermain, pacaran dan shoping. Ingat itu.
g. Ngikutin pacar kuliah
Takut pacar
ninggalin kamu, lalu kamu ikutin dia kuliah? Jadi ekor dong kamu? Yuk, coba
kamu pahami ini, kalo kamu begitu berharga dan berarti bagi doi, gak bakalan
deh ia ninggalin kamu. Sebaliknya, jika kamu gak berharga dan berarti bagi dia, kamu ikutin sampai ke ujung dunia pun, ia bakal nyelingkuhin
kamu. Gak percaya, coba aja sendiri? Kalau terbukti, salah loe, bukan salah
gue.
h. Untuk mewujudkan
harapan orang tua
Sebagai anak yang
berbakti, kamu wajib penuhi harapan orang tua dengan baik. Hanya saja dengan
cara kamu sendiri bukan cara orang tua. Sebab bisa jadi ada
perbedaan yang besar dalam cara berpikir antara orang tua dengan kamu. Apalagi kalau kamu dan orang tuamu
hidup tidak satu jaman. Seperti saya, kedua orang tua saya hidup di era 1945, Indonesia baru merdeka yang didamba adalah keamanan,
sekarang era informasi yang didamba adalah kebebasan. Dalam hal finansial, orang
tua mengharapkanku aman finansial (punya gaji tetap). Sedangkan harapanku adalah bebas finansial (punya aset tetap). Biar gak bersitegang,
kuncinya adalah komunikasikan caramu
dalam mewujudkan harapan orang tua dengan baik kepada mereka.
Dari
ke-8 alasan di atas mana yang menjadi alasan terkuatmu untu melanjutkan studi
ke perguruan tinggi? Atau mungkin kamu punya alasan sendiri yang tidak
tercantum di atas? Pastikan alasanmu itu berdampak positif (baik) bagi masa
depanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar