Mengapa banyak orang pintar yang tidak sukses hidupnya? Jangan
sampai kamu seperti mereka. Hal itu terjadi karena mereka tidak mengambil
tindakan untuk mempraktikkan kepintarannya.
Tanpa tindakan untuk menerapkan ilmu, pengetahuan tidak akan
pernah ada hasilnya. Tanpa hasil, sukses tidak akan pernah lahir. Sebab sukses
itu hasil atau buah dari tindakan. “Sukses ada di alam tindakan”, begitu
ungkapan bijaknya. Sudah mengeti kan sekarang?
Siapa
yang bisa sukses tanpa bertindak? Adakah? “Tidak”, kamu salah. “Ada”, dia
adalah Tuhan. Sebab Tuhan mempunyai ajian: “KUN FA YAKUN”. Apa yang Dia
kehendak terjadi, maka terjadilah. Manusia tidak ada yang menguasai ajian
tersebut, termasuk juga para nabi dan rasul. Apalagi aku dan kau (he... kaya
iklan susu di tv saja).
Oleh
karena itu, jika kamu menghendaki sesuatu terjadi, maka kamu harus:
1.
Meminta
kepada Tuhan untuk mewujudkannya
2.
Mengambil
tindakan yang aktif, masif dan kreatif
3.
Melakukan
evaluasi
4.
Melakukan
aksi yang lebih baik
5.
Melakukan
inovasi
Jadi,
yuk kita simpulkan bahwa: NO ACTION NO RESULT. Dalam bahasa kita: tidak ada
tindakan tidak akan lahir hasil. Jangan pernah menjadi NATO (No Action Talk
Only), gak bakalan sukses deh sampai 7 turunan.
Komponen
Aksi
Untuk memberimu panduan dalam mengambil tindakan (take action)
yang tepat. Sebab jika salah, justru tindakan itu akan mencampakkanmu ke jurang
kehancuran, bukan menaikkanmu ke gunung prestasi. (Ih, kok seram amat ya). Maka perhatikan ini baik-baik:
Bangunlah aksi dengan 4 pilar berikut ini: kejelasan tujuan, komitmen, alasan yang kuat, emosi yang tepat.
Yuk, dirikan ke-4 pilar tersebut!
1. Kejelasan tujuan
Miliki tujuan yang
jelas. Misalnya: mampu membiayai kuliah sendiri dari bisnis yang dibangun sejak
SMA
2. Alasan yang kuat
Gali, mengapa kamu
ingin membiayai kuliah sendiri? Apakah karena orang tuamu tidak mampu membiayai
kamu atau karena kamu ingin membuktikan kepada ortumu bahwa kamu punya kemampuan hebat dalam menghasilkan uang atau karena
kamu malu sudah gede masih “netek” (meyusu) sama ibumu.
3. Komitmen
Lakukan apa pun
(asal halal dan legal) yang menjadikan tujuanmu tercapai baik kamu sukai maupun
tidak secara konsisten. Itulah yang namanya komitmen.
4. Emosi yang tepat
Tenagai aksimu
dengan emosi yang tepat, yaitu sukacita, antusiasme, dan optimisme. Sebab tanpa
emosi positif tersebut kamu bisa kehilangan energi untuk terus bergerak sampai
tujuanmu tercapai. Waspadai emosi yang melemahkan aksimu seperti pesimisme, sebab bisa menghentikan aksimu sehingga kamu gagal
mencapai tujuan.
Kamu adalah
apa yang kamu
lakukan berulang
Siapa itu dokter? Orang yang terus menerus mengobati orang
sakit. Siapa itu akuntan? Orang yang terus menerus melakukan kegiatan pencatatan
keuangan/akuntansi. Siapa
itu motivator? Orang yang terus menerus memotivasi orang. Dan seterusnya.
Kesimpulannya, kamu adalah
apa yang sering kamu lakukan secara terus menerus. Jadi, jika kamu ingin
memiliki sesuatu atau menjadi seseorang, maka kamu harus memastikan diri
melakukan tindakan secara terus menerus yang memantaskanmu untuk memilikinya
atau menjadikanmu seseorang yang kau idolakan.
Berhati-hatilah terhadap apa yang kamu lakukan secara berulang.
Sebab ia akan menjadi dirimu di masa
depan. Sudahkah yang kamu lakukan
berulang itu menjadikan hidupnya sukses, bahagia dan kaya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar