Sekarang
tibalah waktumu untuk merumuskan visi. Buat urutannya sebagai berikut:
1. Dream
(mata hati)
2. Visi
(mata pikiran)
3. Cita-cita
(tertanggal)
4. Goal
(tertulis)
5. Action plan (tindakan riil)
1. Dream (Mata Hati)
Mulailah dengan menghidupkan impianmu.
Kondisi atau sosok ideal apa yang ingin kamu ciptakan atau ingin menjadi apa
kamu di masa yang akan datang? Lihat dengan menggunakan mata hatimu.
Bebaskan dirimu dari berbagai batasan atau
belenggu yang menyempitkan, mengerdilkan atau membatalkan impian besarmu.
Terus hidupkan impianmu meski itu tidak
masuk akal. Sebab ciri sebuah impian
itu ia harus
lebih besar dari kemampuanmu,
sehingga ia menjadi tidak realistis untuk diwujudkan sekarang, namun ketika kamu terus tumbuh, maka itu akan
menjadi masuk akal (realistis).
Menggali Impian
Jika sampai sekarang kamu
masih bingung atau belum bisa melihat impian dengan
jelas, lakukan 4 langkah berikut ini:
1.
Mulailah
dengan melihat kehidupanmu sekarang, keadaanmu dan sosok dirimu, apakah kamu
ingin mengubahnya menjadi lebih baik lagi?
2.
Sebaik
apa perubahannnya?
3.
Baik
dalam hal apa?
4.
Apakah
sosok atau hidup yang lebih banyak prestasi, lebih sejahtera, lebih bahagia,
lebih dihormati atau dikagumi?
Gunakan jawaban atas 4 pertanyaan di atas sebagai komponen pembangun impianmu.
Atau kamu bisa menengok kehidupan tokoh panutan atau
idolamu. Kamu teladani pemikiran-pemikirannya, contoh tindakan-tindakan mereka
dan ikuti kualitas-kualitas hidup mereka.
Perumusan impian besar
(makrovisi) bisa dicontohkan sebagai berikut:
1.
Ingin
menjadi manusia yang berguna bagi sesama dalam meningkatkan kesejahteraan
banyak orang.
2.
Ingin
mengisi hidup dengan memberikan motivasi, inspirasi dan solusi kepada
masyarakat.
2. Visi (Mata Pikiran)
Setelah impian besarmu berhasil kau
temukan dalam lubuk hatimu, bawa ia ke kedalamam pikiranmu. Lihat dengan mata
pikiranmu. Gunakan pikiranmu tersebut untuk membumikan impian besarmu.
Maksudnya Pak? Buat impianmu itu menjadi sesuatu yang riil untuk diwujudkan.
Visi tidak bertentangan dengan impian, justru ia menjadikan impian itu lebih
realistis untuk dicapai sebab di dalam visi, logika diberikan peranan.
Di dalam visi, logika berperan untuk
membentangkan jalan menuju ke impian dari kondisi sekarang yang serba terbatas.
Bukan untuk mengecilkan apalagi membatalkan impian besarmu.
Cara lainnya dalam
membangun visi adalah
dengan menyinggungkan bakat, hobi dan cita-citamu.
1. Bakat
- Apa
yang dengan sangat mudah kamu kerjakan dengan hasil yang sangat berkualitas?
2.
Hobi
- Apa
yang paling senang kamu lakukan meski harus banyak berkorban dan tidak mendapatkan
keuntungan?
3.
Cita-cita
- Apa
yang paling kamu inginkan dalam hidup melebihi yang lainnya?
Perumusan visi dari impian besarmu di
atas bisa dicontohkan sebagai berikut:
1. Menjadi seorang entrepreneur yang mampu mempekerjakan
puluhan ribu karyawan.
2. Menjadi seorang penulis buku pengembangan diri yang menginspirasi
dan memotivasi jutaan pembaca.
3. Menjadi motivator yang aktif membawakan seminar keliling
Indonesia.
3.
Cita-Cita (tertulis + tertanggal)
Sekarang tulis visi yang telah kamu
rumuskan dan bubuhkan angka (tanggal, jumlah dsb) di dalamnya untuk memberikan
kejelasan. Itulah yang dinamakan cita-cita. Jadi, cita-cita = visi yang tertulis disertai
dengan angkanya (kapan akan dicapai dan berapa yang akan dicapai?).
Mengapa cita-cita harus jelas? Karena apa
yang akan kamu capai atau wujudkan di masa depan bukanlah hal kecil yang mudah
kau capai tapi hal besar yang sulit untuk kau capai. Jadi, makan waktu dan
perjuangan plus pengorbanan.
Dengan adanya kejelasan waktu dan jumlah,
maka kamu bisa mencicil tindakan yang dibutuhkan, pengorbanan yang dituntut
agar tidak berat bagimu untuk melakukannya.
Dengan adanya kejelasan waktu pula, kamu
bisa mengevaluasi sudah sejauh mana kemajuan yang telah kamu capai. Apakah menjelang deadline, impianmu itu sudah dekat
atau masih jauh?
Contoh perumusan cita-cita dari visimu
diatas adalah sebagai berikut:
1.
Menjadi
pemilik bimbingan belajar dengan 500 cabang yang tiap cabangnya mempekerjakan 40 guru pada tahun 2025.
2.
Menulis
minimal 100 buku sebelum tahun 2060.
3.
Membawakan
talkshow radio minimal seminggu sekali dan publik seminar minimal sebulan
sekali pada tahun 2016.
4.
Goal (Target Berkala)
Setelah kamu memiliki
gambaran besar secara keseluruhan (impian), riil-kan impianmu menjadi visi, perjelas visimu menjadi cita-cita. Lalu, saatnya kamu memecahkan cita-citamu menjadi
target-target kecil berkala (tahunan, semesteran, bulanan, mingguan) yang mudah kau capai.
Inilah yang disebut dengan goal atau sasaran.
Mengapa cita-cita
harus dipecahkan? Hal ini harus kamu lakukan untuk
menjaga fokusmu pada pencapaian-pencapaian kecil yang mudah kamu lakukan yang
akan membawamu
pada realisasi impian. Sebab kamu mempunyai kemampuan dan waktu yang terbatas
sehingga perlu dikumpulkan dan diarahkan ke satu titik. Yaitu goal
yang harus kamu capai.
Goal-goal yang harus kamu capai sehubungan dengan
cita-citamu di atas diantaranya:
1.
Membuka
10 cabang pertama di Jawa Tengah pada tahun 2016.
2.
Menulis
10 buku pertama pada tahun 2017.
3.
Membentuk
atau
bekerjasama dengan event
orginizer (eo) untuk mulai menyelenggarakan seminar.
4.
Mengirimkan
proposal talkshow ke beberapa stasiun radio.
5.
Action
Plan (Daftar Aktivitas)
Langkah pungkasan dalam merumuskan visi adalah menetapkan
dan menuliskan action plan. Setelah kamu melakukan goal setting dan menuliskannya, saatnya untuk membuat daftar tindakan-tindakan apa yang membuatmu mampu mencapai goal, itulah yang dimaksud dengan action plan.
Mengapa kamu membutuhkan action plan? Dalam interaksimu
dengan berbagai teman, banyak sekali aktivitas yang begitu menarik untuk kamu
lakukan. Akan sangat berbahaya jika kamu
melakukan aktivitas tersebut, padahal tidak membawa ke pencapaian goalmu.
Contohnya: jika kamu ingin bisa menulis 4 buku per tahun,
berarti kamu harus bisa menyelesaikan 1 buku dalan waktu 3 bulan. Nah,
aktivitas yang mendukung adalah kamu rajin menulis, mengunjungi perpustakaan
atau Mbah Google, melakukan studi pustaka, menuliskan hasil refleksi pengalaman
hidup.
Apa yang terjadi jika kamu malah terseret ke aktivitas shoping, panjat gunung
atau yang lainnya sampai menguras waktu dan tenagamu? Maka sudah bisa dipastikan, goalmu tidak akan bisa tercapai. Siapa yang rugi hayo?
Action plan dari goalmu diatas diantaranya:
1.
Menyusun
dan menyiapkan dokumen-dokumen penting pembukaan cabang sebelum Oktober 2015
2.
Menetapkan
judul dan kerangka untuk 4 buku pertama sebelum Desember 2015.
3.
Menetapkan
standar operating procedur untuk tim EO
4.
Menyusun
dan menulis proposal talkshow ke-5 stasiun radio di Semarang.
Nah, lengkap sudah panduan dalam merumuskan visimu.
Sekarang tinggal
giliranmu untuk menentukan ke mana dirimu akan menuju. Gunakan Lembar Kerja Suksesmu untuk merumuskannya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar