Ada beberapa
kondisi yang menyebabkan kamu harus menikah setelah lulus, diantaranya:
1. Jika
hamil di luar nikah : cegahlah!
Kalau sudah hamil
sebelum nikah, ya hanya satu solusi, menikahlah dan bertanggung jawablah atas
perbuatan kalian. Jangan hanya mau enaknya tapi gak mau anaknya. Bagi yang belum,
cegahlah diri, jangan sampai terjadi hamil di luar nikah atau MBA (Meried By Accident).
2. Jika
sudah mempunyai pasangan yang matang
Jika kamu sudah
mempunyai pria yang matang sikap dan mapan ekonominya dan dia ingin segera punya anak darimu, bolehlah kamu
menikah. Jadilah ibu rumah tangga sekaligus mahasiswa. Sebab tidak ada syarat
kalau kuliah itu harus masih gadis.
3. Menikah
karena punya utang: jangan
sampai deh
Yang ini terpaksa
deh kamu lakukan. Misalnya, ayahmu mempunyai utang yang segunung kepada orang
kaya, lalu sebagai pelunas utangnya kamu terpaksa dinikahkan kepada si kaya
tersebut. Kayak, kisah siti nurbaya aja ya.
4. Menikah
untuk ngakali: batalkan!
Kalau yang ini,
kamu ingin mengeruk harta dari pria yang mencintaimu, batalin deh segera,
sebelum kamu kena getahnya. Pasti deh, akan kamu terima akibatnya, cepat atau
lambat.
5. Menikah
untuk mengakhiri masa pacaran yang sudah terlalu intim: bicarakan dengan
keluarga
Nah, kalau yang
ini, khusus bagi kamu yang sudah terlalu lama pacaran dan sangat intim
hubungannya, segeralah bicarakan dengan keluarga kamu dan pacarmu untuk segera menikah daripada terjadi hal-hal yang bisa membuahkan
aib bagi kalian, MBA misalnya.
6. Menikah
untuk menjadi jutawan muda: bijaklah
Maksudnya apa pak?
Jika kamu ingin mengambil tanggung jawab sejak dini untuk menafkahi istri
sehingga lebih serius dalam menghasilkan uang, bismillah, menikahlah di usia muda kemudian bekerja keraslah untuk
terus membesarkan usahamu.
7.
Menikah dengan tujuan
atau alasan khusus
Jika kamu akan
berangkat perang membela negara yang beresiko gugur, menikahlah sebelum
berangkat dan titipkan benih ke rahim istrimu. Tapi, jika gugur beneren kamu juga ninggalin janda lho. Atau kamu mengambil
kuliah jurursan tertentu seperti radiologi yang bisa mengakibatkan kemandulan,
menikahlah sebelum mulai rajin praktikum.
Di luar ke-7 kondisi di atas, janganlah menikah, sebab
kamu belum siap secara mental, emosional, finansial dan spiritual.
Tapi, jika kamu masih ngotot pengin menikah juga, penuhi 5
persyaratan berikut ini:
1.
Kematangan pikiran dan emosi
Hidup bersama
antara dua pribadi yang berbeda pandangan sering menimbulkan komflik jika yang
bersangkutan masih belum matang pola pikirnya. Kamu harus mampu melihat setiap
persoalan dari sudut yang berbeda. Jika belum bisa, berarti kamu belum siap.
2.
Kemapanan ekonomi
Cinta saja tidak
bisa menjadikan rumah tangga tetap berdiri kokoh. Sebab rumah tangga itu butuh
biaya. Jika kamu atau pasanganmu belum berpenghasilan berarti kamu belum siap
menikah.
3.
Keharmonisan orang tua dan mertua
Orang tua dan
mertua adalah anggota keluarga terdekat yang memberikan pengaruh besar dalam
sebuah pernikahan. Jika belum terjadi keharmonisan antara orang tuamu dengan
orang tua pacarmu, berarti kamu belum siap menikah.
4.
Kepribadian kedua pasangan
Memahami
kepribadian yang berbeda akan berperan besar dalam membina keharmonisan rumah
tangga. Jika kamu belum mengenali tipe kepribadian pasanganmu dengan baik, kamu
belum siap menikah.
5.
Visi rumah tangga
(keluarga)
Rumah tangga dibangun tidak sekedar didasarkan pada
rasa cinta diantara 2 insan yang berbeda. Agar bertahan lama dan menghasilkan
generasi unggulan, perlu adanya visi atau tujuan rumah tangga. Jika sampai saat
ini kamu belum mempunyai visi untuk apa kamu menikah, berarti kamu belum siap
menikah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar