Sesungguhnya
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang
mengubah dirinya ( Ar-Ra'd : 11)
Menjadi kaya itu karena upaya atau takdir? “Ya, pasti
takdir dong, sebab kalau sudah takdirnya miskin, berupaya sekeras apa pun akan
tetap miskin”, jawab temanmu. “Bukan, kaya miskin itu bisa diupayakan, mereka
yang bekerja keras dan cerdas akan jauh lebih kaya daripada mereka yang miskin
dan bodoh” jawab teman-temanmu yang lain.
Apa pun jawabannya. Tidak ada gunanya untuk dihakimi benar atau salahnya. Yang paling penting
adalah mengetahui dampak (pengaruh) dari kedua jawaban di atas. Ayo, kita mulai
mengenali dampaknya, sehingga nanti tidak akan salah dalam menjatuhkan pilihan agar benar-benar bisa menciptakan takdir suksesmu.
1. Kaya
itu sudah takdir
Jika yang menjawab
atau meyakini bahwa kaya itu sudah suratan takdir adalah orang miskin, maka ia
akan merasa berhak untuk dikasihani sehingga ia akan malas bekerja (lha wong
ditakdirkan miskin ngapain bekerja keras), malah rajin mengemis.
Dampaknya, hidup tidak akan pernah menjadi kaya, kecuali ia
beruntung bisa dinikahi oleh orang kaya atau menemukan harta karun.
Jadi, buruk sekali
dampaknya, jika yang meyakini kaya itu sudah suratan takdir adalah orang
miskin.
Bagaimana kalau
yang menyakininya adalah orang kaya? Jika orang kaya, ia merasa dirinya memang
ditakdirkan untuk kaya, sehingga ia akan senang berderma dan membantu orang
lain karena tidak takut miskin (lha wong sudah ditakdirkan kaya). Ia bekerja
dengan optimis karena sangat yakin akan semakin kaya. Namun bisa juga, ia
justru malas bekerja dan tidak mengontrol pengeluarannya sehingga habis
hartanya. Dampaknya ada dua: bisa jadi ia tambah kaya karena menyikapinya
dengan tepat. Bisa jadi malah ia menjadi miskin karena salah dalam
menyikapinya.
Jadi, dampak yang
dituai bisa baik, bisa juga buruk tergantung bagaimana si kaya tersebut
menyikapinya.
2. Kaya
itu bisa diupayakan
Jika yang menjawab
dan meyakini bahwa kaya itu bisa diupayakan adalah orang miskin, maka ia akan
bekerja keras tanpa kenal lelah untuk merubah kemiskinannya menjadi kaya. Ia
akan terus berusaha tak kenal lelah dan menyerah sehingga akhirnya hidup pun
berubah menjadi berlimpah.
Jadi dampak yang
dihasilkan dari keyakinan bahwa kaya itu bisa diupayakan bagi si miskin adalah
baik, karena mampu merubah hidupnya dari miskin menjadi kaya.
Bagi si kaya,
keyakinan bahwa kaya itu bisa diupayakan akan mendorong dirinya untuk bekerja
lebih keras dan cerdas karena terbuka peluang untuk hidup lebih kaya.
Dampaknya, ia semakin kaya dan berlimpah.
Itulah dampak dari suatu jawaban atau keyakinan menjadi
kaya itu sudah suratan takdir atau menjadi kaya itu bisa diupayakan. Keyakinan
beda, takdir hidup pun beda. Pilihlah keyakinan yang
berdampak baik karena Tuhan akan mengabulkannya. Sebab Tuhan itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Artinya, ia akan
mewujudkan apa yang dipikirkan dengan kuat (keyakinan) manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar