1.
Berinteraksi
dengan Orang
Orang yang sering berinteraksi denganmu di sebut
teman. Ada 2 jenis
teman dimana kamu terus berinteraksi dengan mereka setiap
harinya, yaitu teman gaib, yang ada di dalam dirimu dan teman kasat mata yang berada di luar dirimu.
“Hah, maksudnya apa? Aku bingung nih Pak”. Teruskan membacanya, sebentar lagi akan sirna
kebingunganmu
A. Teman
Gaib
Mereka adalah yang
selalu menemanimu dan tidak pernah meninggalkanmu barang sedetikpun karena
dimana ada kamu, disitu juga ada mereka. Ayo tambah bingung kan?
Mereka adalah pikiranmu, perasaanmu, perkataanmu,
perbuatanmu, dan kebiasaanmu. Apakah kamu bisa melepaskan diri, sembunyi di suatu tempat untuk melepaskan diri
dari mereka? “Tidak bisa kan?”
Oleh karena itu
jadikan mereka teman baikmu yang selalu membantumu. Caranya?
1.
Jadikan pikiran agar tetap positif
2.
Buat perasaan
agar
tetap powerful
3.
Lantunkan perkataan penuh
syukur
4.
Lakukan perbuatan baik
dan produktif
5.
Bangun kebiasaan
yang efektif
B. Teman
Kasat
Mata
Ada 3 teman kasat
mata yang kamu miliki. Berbeda dengan teman gaib yang tidak bisa kamu lepaskan,
teman kasat mata ini bisa kamu hindari atau dekati. Mereka adalah orang, uang
dan buku.
Untuk bisa
mendapatkan manfaat yang besar dari mereka, kamu wajib menguasai seni bergaul
dengan mereka. Mau tahu? Berikut ini saya bocorkan rahasianya.
1. Orang
Saat ini kamu sedang berada disamping bintang pujaanmu,
sebut saja Ariel
Noah. Lalu aku foto, “jepret”.
Setelah jadi,
aku tunjukkan gambarnya kepadamu. “Foto siapa yang kamu lihat
terlebih dulu?” Kalau kamu jujur, pasti fotomu yang kamu lihat dulu, meski
disampingmu ada gambar Ariel.
Ini menandakan bahwa orang pada dasarnya hanya tertarik pada dirinya sendiri. Dengan memahami
kecenderungan ini, maka seni bergaul dengan orang adalah:
Tertariklah dengan tulus dan
sungguh-sungguh kepada kawan bicaramu, maka ia akan tertarik denganmu dan terbuka untuk kamu pengaruhi.
|
Tapi ingat ya, harus tulus dan
sungguh-sungguh tertariknya.
2. Uang
Sama seperti orang, bergaul dengan uang pun ada seninya. Hal
ini sering saya sampaikan dalam
talkshow mingguan saya di Sindotrijaya Semarang dalam program Sindofinance.
Berikut ini seni bergaul dengan uang:
1.
Uang
yang dikonsumsi akan habis
2.
Uang
yang ditabung akan aman
3.
Uang
yang diinvestasikan akan bertambah
4.
Uang yang disedekahkan akan
menyelamatkan
Perlakuan mana yang sering kamu berikan pada uang sakumu: dikonsumsi, ditabung, diinvestasikan atau disedekahkan?
3. Buku
Masih
ingat cerita si mahasiswa malang di atas? Sebagai seorang mahasiswa yang DO 2 kali, terbuang dari keluarga 11 bulan dan menganggur. Siapa
yang mau berteman dengannya? Kamu pun tentu akan berpikir 1000 kali jika diminta untuk menjadi temannya waktu itu? Ya, tidak ada orang dan uang yang mau menjadi
temannya saat itu.
Alhamdulillah,
masih ada yang mau menemaninya, menyemangatinya. Kamu tahu siapa mereka? Mereka adalah tumpukan
buku di perpustakaan.
Buku
berperan sangat besar dalam membalikkan hidupku: dari orang buangan menjadi pribadi yang dicari. Sudah 1000 buku lebih tentang motivasi, bisnis, keuangan, spiritual,
leadership, marketing, otak dan strategi belajar yang telah aku baca sampai
saat ini. Hasilnya, kamu tahu sendiri siapa Edi Susanto sekarang
(maaf, sombong dikit ya, he…).
Alhamdulillah, terimakasih Tuhan, thanks God atas segala hikmah, nikmat dan kasih
sayang-Mu.
Bagaimana
seni bergaul dengan buku. Baca dong, gitu aja kok repot. Jika kamu gila baca,
bacalah ke-7 kategori buku yang saya baca diatas, tentunya tanpa meninggalkan buku pelajaran sekolah.
Setelah itu refleksikan isinya dengan kehidupanmu.
Jika
kamu tidak suka baca seperti aku (jujur lho, aku malas banget kalo disuruh
baca), maka
perbanyak frekuensi bacanya. Saat mengantri di loket PLN, baca! Saat mengantri di ruang tunggu dokter, baca! Dalam
perjalanan naik kereta atau bus, baca! Bahkan sampai nongkrong di WC pun baca. Jadi, jika dalam
satu hari di sela-sela
kegiatanmu, meski cuman 10 menit kamu bisa baca sampai 10 kali lebih, maka dalam sehari
kamu sudah bisa membaca 100 menit alias 1 jam 40 menit. Lumayan kan bagi yang
malas baca. Itulah yang aku lakukan sampai sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar